Kamis, 31 Maret 2011

Merenungi diri sejenak yah!!!

Ada tetangga yang protes terhadap seorang suami yang sering diperlakukan kasar sama sang istri, namun sang suami hanya diam tak melawan.

Tetangga tak rela melihat seorang suami dimarah-marahi  oleh istri. Menurut tetangga itu, suami harus lebih keras terhadap istri bukan sebaliknya.

Suami menjawab dengan lemah lembut, "Maaf pak, akan saya jelaskan mengapa saya tak pernah mau ribut dengan istri tercinta. Saya yakin akan dua hal:
  1. Mungkin saja istri saya dahulu pernah melakukan suatu amalan yang diridhoi Allah sehingga dia dianugerahi seorang suami seperti saya.
  2. Mungkin saja saya dahulu  pernah melakukan suatu kesalahan yang mana Allah menghukum saya dengan istri seperti dia. Maka saya harus bersabar terhadapnya sebagai penebus akan dosa-dosa yang telah saya perbuat.

Nabi Musa saja masih disuruh lemah lembut oleh Allah saat mengahadapi Fir'aun. (lihat QS Toha : 43-44)
Logikanya, Nabi Musa pasti lebih hebat dan mulia dari pada saya, sedangkan istri saya tercinta pasti lebih mulia dari pada Fir'aun laknatullah....

Apakah pantas seorang yang seperti saya harus membalas kekasaran seorang istri, sedangkan Nabi Musa saja harus bertutur kata lemah lembut terhadap Fir'aun???"



Positif thinking yang luar biasa khan???

............................................................. Sak karep wes, anda sendiri yang melanjutkan kisahnya!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar